Rabu, 28 Mei 2014

Letkol Arh Riksawan Ardhianto Jabat Dandim 0503/JB

      Di Markas Komando Distrik Militer 0503/Jakarta Barat diadakan upacara Serah Terima Jabatan (sertijab) Komandan KODIM 0503/Jakarta Barat dari Letkol Arm Eric Christian Simanjuntak, SH. kepada Letkol Arh Riksawan Ardhianto, S.Ip, dipimpin langsung Komandan Komando Resort Militer 052/Wijayakrama, Kolonel Kav Wawan Ruswandi, Rabu (28/05).

     Letkol Arh Riksawan Ardhianto, S.Ip secara resmi menjabat sebagai Komandan KODIM 0503/JB, beliau sebelumnya menjabat Komandan Batalyon Arhanudse-10/I/F KODAM JAYA. Sedangkan Letkol Arm Eric Christian Simanjuntak, SH. melanjutkan pengabdiannya bertugas di KODAM XVII/Cendrawasih sebagai Kasilog KOREM 173/PVB.


     Dalam amanatnya, Danrem 052/Wkr Kolonel Kav Wawan Ruswandi menyampaikan, “KODIM 0503/JB adalah komando kewilayahan yang merupakan bagian dari gelar kekuatan KOREM 052/Wkr di wilayah DKI Jakarta. Wilayah Jakarta Barat sebagai bagian dari Ibukota Negara memiliki berbagai potensi keamanan yang sangat tinggi, terutama konflik horizontal antar ormas, masalah bencana alam, narkoba, masalah terorisme dan lain-lainnya.”

     “KODIM 0503/JB memiliki peran sangat strategis dalam mengamankan wilayah Ibukota Negara. Wilayah tanggung jawab ini harus senantiasa dijaga dan dipelihara stabilitas keamanannya. Peran, fungsi dan tugas yang strategis itu tentu membawa konsekuensi adanya tuntutan akan tingkat profesionalitas yang tinggi pada setiap prajurit KODIM 0503/JB ini dan kerjasama Pemerintah Daerah serta Aparat Pemerintahan yang lain harus selalu dilakukan dengan baik,” tegas Danrem.


     Acara sertijab Dandim 0503/JB dihadiri oleh Walikota Jakarta Barat H.Anas Effendi, Waka Polres Jakarta Barat, Kasintel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Dandim 0502/Jakarta Utara Letkol Kav Joko Setiawan Sejati, Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf Irhamni Zainal, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Rabu, 04 Desember 2013

DANREM 052/WIJAYA KRAMA: HIDUP adalah AMANAH

    Komandan Korem 052/Wkr Kolonel Kav Wawan Ruswandi memberikan pengarahan  kepada  para Calon Babinsa yang telah melaksanakan orientasi selama 2 (dua) bulan di Korem 052/Wkr bertempat di aula Sudirman Makorem 052/Wkr, Karawaci Tangerang, Rabu (04/12).
    Dalam pengarahan, Danrem 052/Wkr mengatakan bahwa dalam masa orientasi satuan ke wilayahan yang diberikan oleh Korem 052/Wkr ini belum mencukupi secara teori dalam membentuk Calon Babinsa yang akan di tempatkan di Kodim jajaran Korem 052/Wkr namun setidaknya kita berharap kalian bisa merubah pola pikir yang tadinya dari  Satpur maupun Banpur ke wilayah Teritorial, kalau di Pasukan / Satpur maupun Banpur tentang pola pembinaanya dalam hubungan kelompok, pembentukan Disiplin, Jiwa Korsa dan Karakter Militer secara pribadi yang selalu terawasi dan siap di operasionalkan.
    Kalian sekarang secara pribadi / perorangan dipersiapkan untuk menjadi Babinsa (Bintara Pembina Desa) yang tidak terawasi secara langsung namun dituntut kedewasaannya, disiplin, loyalitas, kehormatan, kebanggaan, mau berinovasi, dapat membina dan menguasai  wilayah binaannya dan dikenal di lapangan serta di cintai oleh masyarakat di wilayah binaannya nanti.
    Kalian saat masuk di satuan barumu jangan melanggar dan memberatkan satuanmu dan harus mampu untuk mengendalikan hawa nafsu karena kalian adalah harapan keluarga  anak, istri, satuan dan umumnya Bangsa dan Negara. Kalian harus menyadari bahwa kehidupan adalah amanah jangan menjadi tujuan, ingat sifat manusia itu tidak akan ada puasnya karena setiap orang diciptakan hidup ini ada tingkatannya maka dari itu jangan memaksakan kehendak namun banyaklah berbuat kebaikan, berdoa dan pandai bersyukur serta mensyukuri apa yang telah diberikan,sehingga hidup kita menjadi tenang.

Rabu, 06 November 2013

Ratusan Massa Hadang PN Jakbar, Eksekusi Rektor Usakti Kembali Gagal

    Pihak Pengadilan Negeri Jakarta Barat kembali gagal membacakan putusan eksekusi terhadap sembilan Rektor Universitas Trisakti, Rabu (06/11). Ratusan massa pendukung termohon eksekusi terdiri dari dosen, mahasiswa dan karyawan sejak pagi hari siap siaga menghadang di pintu masuk Jalan S.Parman no.1, Grogol Jakarta Barat.
    Melihat adanya ratusan massa yang menghadang, petugas eksekusi PN Jakbar yang dipimpin H.Sulaiman terpaksa batal membacakan putusan eksekusi. Perlu diketahui, Yayasan Trisakti vs Rektor ini sudah ketiga kalinya terjadi gagal eksekusi.
    Para mahasiswa pendukung Rektor melakukan orasi, bahwa Pihak Yayasan Trisakti bukanlah sebagai pendiri dan pemilik kampus Usakti. Menurut mereka kampus Universitas Trisakti (Usakti) didirikan oleh Pemerintah RI. ‘Universitas Trisakti didirikan oleh Pemerintah RI, maka seluruh asset Trisakti adalah milik Negara’, kata sejumlah mahasiswa sambil membentangkan spanduk berbagai ukuran. Bahkan ada spanduk berukuran besar terpampang di depan kampus: “Milik Negara Dilarang Eksekusi”.
    Pihak PN Jakbar sendiri terpaksa mundur dan batal pembacaan eksekusi itu karena menghindari hal yang tidak diinginkan. Petugas mengaku tidak ingin terjadi bentrok fisik antara pelaksana eksekusi dengan massa penghadang. Apalagi jumlah massa itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah petugas eksekusi yang juga dijaga ketat pihak Kepolisian.
    Beberapa waktu yang lalu diberitakan kasus eksekusi ini terjadi karena pihak Yayasan Trisakti dan Rektor Usakti saling gugat-menggugat di Pengadilan perihal kepemilikan kampus Universitas Trisakti tersebut dan akhirnya dimenangkan oleh pihak Yayasan. Kemudian pihak Yayasan mengajukan permohonan eksekusi terhadap sembilan orang Rektor Trisakti, salah satunya adalah Thoby Mutis, agar para Rektor tidak boleh melakukan kegiatan aktifitas apapun di dalam kampus tersebut.
    Namun para Rektor melakukan perlawanan dengan didukung para mahasiswa, karyawan dan termasuk dukungan dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsudin dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang ketika itu menjadi Kuasa Hukum termohon eksekusi, sehingga pelaksanaan eksekusi sampai saat inipun gagal.




Senin, 21 Oktober 2013

Akhirnya Karyawan Bertemu Pihak Manajemen RS Sumber Waras

   Karyawan RS Sumber Waras kembali melakukan unjuk rasa di halaman halaman RS Sumber Waras, Senin (21/10/2013). Aksi unjuk rasa dilatarbelakangi rasa solidaritas terkait adanya PHK secara sepihak oleh pihak manajemen Rumah Sakit terhadap delapan orang rekan kerja mereka.

   Akhirnya setelah melakukan aksi unjuk rasa ke-4 ini, pihak manajemen Rumah Sakit Sumber Waras baru muncul. Siang hari diadakan dialog antara karyawan dan pihak manajemen dengan dimediasi dari pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat. Mereka membuat Kesepakatan Bersama.

     Kesepakatan Bersama isinya antara lain:
1.    Manajemen dalam batas waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung mulai hari ini akan mengadakan dialog dengan karyawan dan mengundang Kemenkes, Depnaker, Dinas Kesehatan, dan Sudin Kesehatan, untuk membahas masalah PHK dan lain-lain masalah yang selamaini timbul sehingga tercapainya suasana kerja yang kondusif dan saling mendukung.
2.  Manajemen segera akan mengadakan pembenahan manajemen RS secara terbuka demi tercapainya RS Sumber Waras yang lebih baik.
3.  Karyawan berjanji tidak akan melakukan aksi demo/sweeping terhadap karyawan lainnya dan semua aktifitas mnajemen dan karyawan berjalan sebagaimana mestinya.
4.     Semua pihak diharuskan menjaga suasana agar pelayanan kesehatan di RS tetap berjalan kondusif, dan bagi yang melanggar kan diambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

     ‘Kesepakatan Bersama’ ini dibuat dan ditanda-tangani oleh para pihak. Pihak Manajemen: Dr. Med Jan Djukardi (Direktur Utama), Surya Gupta (Wakil Dirut), Abraham Tedjanegara (Direktur Umum dan SDM), Samsudin Sah (Direktur Keuangan). Pihak Karyawan: Drg. Hero W, Dr. Munandar M, Rusdi, Darotin. Kemenkes: Dr. Achmad Agus, Dinkes Provinsi DKI Jakarta: Dr. Mangisi, Sudinkes Jakbar: Solichin.


Sabtu, 12 Oktober 2013

Karyawan RS Sumber Waras Kembali Unjuk Rasa

   Pihak management Rumah Sakit Sumber Waras belum menanggapi di balik pemberhentian delapan karyawannya. Aksi unjuk rasa ini merupakan kelanjutan aksi unjuk rasa pada awal bulan Oktober 2013, kembali berlangsung di halaman RS Sumber Waras, Sabtu (12/10/2013). Karyawan-karyawan hanya mempertanyakan perihal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap delapan rekan mereka tersebut yang tergabung PUK SP KEP SPSI RS Sumber Waras .

   Aksi unjuk rasa dilatarbelakangi rasa solidaritas terkait adanya PHK secara sepihak oleh pihak management Rumah Sakit terhadap delapan orang rekan kerja mereka. Ke-8 korban  PHK sepihak oleh pihak management RS hanya karena mereka memperjuangkan hak-hak karyawan RS Sumber Waras. Mereka menuntut janji pihak Rumah Sakit yang berjanji memberikan upah tambahan di luar uang gaji. Uang tambahan yang dijanjikan Direktur RS Jan Djukardi sebesar Rp 200.000,- per bulan, terhitung berlaku sejak bulan Juli 2013.

   Adapun ke delapan karyawan RS Sumber Waras yang di-PHK adalah dua orang apoteker, yaitu Rusdi dan Elsina, seorang petugas sekuriti bernama Sri Rahayu, seorang petugas administrasi bernama Darotin, seorang perawat pelaksana bernama Kandace Napitupulu, serta tiga orang perawat bernama Rosna Sitorus, Endah dan Putri.

   Berdasarkan surat pemecatan yang ditandatangani oleh Direktur RS Dr.Med.Jan Djukardi ditujukan ke delapan karyawan, pihak Rumah Sakit yang  menilai karyawan bersangkutan telah melakukan beberapa pelanggaran, seperti mogok kerja yang tidak sah, masuk kerja terlambat, dan pulang sebelum waktunya. Menurut Rosna kepada Warta Otonomi,


“Sejak dikeluarkan Surat Pemecatan terhadap 8 Karyawan tersebut, pihak management tidak pernah menampakkan hidung di lingkungan RS”. 

Senin, 08 Juli 2013

Muspiko Jakarta Barat Memusnahkan Belasan Ribu Miras


Jajaran Muspiko (Musyawarah Pimpinan Kota) Jakarta Barat, Kapolres Jakbar Kombes M. Fadil Imran, Walikota Jakbar H. Fatahillah dan Dandim 0503/JB Letkol Arm Eric Christin Simanjuntak, melaksanakan pemusnahan barang bukti kasus Tindak Pidana Umum di halaman Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Senin (08/07/13).
Barang yang dimusnahkan antara lain: 14.134 minuman keras (Miras), 1.070.000 keping VCD/DVD bajakan/film porno serta 400.000 buah petasan dengan menggunakan Stoom Walls. Acara pemusnahan ini dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah, dan dihadiri Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi kemasyarakatan.
Kapolres Jakarta Barat mengatakan, selama dua minggu jelang Bulan Suci Ramadhan, pihaknya adakan operasi razia cipta kondisi di seluruh wilayah Jakarta Barat dengan harapan masyarakat dapat menunaikan ibadah puasa dengan khusyuk, aman, dan nyaman.
"Selain memusnahkan belasan ribu miras, VCD/DVD dan petasan, kami juga telah lakukan sosialisasi dan tindakan preventif kepada sejumlah tempat hiburan malam agar mengatur jam operasionalnya sepanjang Ramadhan, begitu juga dengan toko swalayan yang menjual miras, kami harap selama Bulan Suci jangan menjualnya," imbau Fadil.
Fadil Imran juga mengimbau kepada para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok masyarakat, dan ormas, agar tidak melakukan razia sendiri selama bulan suci Ramadhan.
"Kami harap seluruh elemen masyarakat ada kerja sama dengan polisi. Jika ada pelanggaran di wilayah laporkan kepada kami, maka kami yang akan menindak,.Jangan main hakim sendiri, itu tidak benar," ujarnya.

Selain itu, kata Fadil, pihaknya juga telah melakukan upaya lainnya, yakni menutup panti pijat, bilyar, warung remang-remang, dan hal lainnya yang dapat mengganggu ke khusyukan ibadah puasa.  (AgungS 301)





Rabu, 03 Juli 2013

Silaturahmi FKPK Jakarta Barat dengan Ormas


Jakarta, Newsistana.com 

Forum Komunikasi Pimpinan Kota (FKPK) Jakarta Barat mengadakan silaturahmi dengan para Pimpinan dan Pengurus Ormas se Jakarta Barat seperti FBR, Forkabi, FPI, Pemuda Pancasila, Karang Taruna dan lainnya, bertempat Gedung B Kantor Walikota Jakarta Barat Lantai II Ruang MH Thamrin, Rabu (03/07/13) yang dihadiri sekitar 400 orang.

Walikota Jakarta Barat H. Fatahillah mengajak para Camat, Lurah, Kepolisian, TNI, Ormas dan Masyarakat untuk sepakat mengamankan wilayah Jakarta Barat khususnya menyongsong bulan suci Ramadhan. “Merupakan amanah kita bersama untuk menciptakan suasana aman menyongsong bulan suci Ramadhan sehingga khusyuk dapat beribadah,” katanya.

Ia berpesan apabila di kemudian hari terjadi masalah, segera kita selesaikan dengan cara musyawarah, tidak perlu dengan cara keributan. Kampung kite kalo bukan kite nyang ngurusin siape lagi, “Hidup Jakarta Barat. Sementara para Camat, Lurah dan Aparat terkait di wilayahnya diimbau menjalankan tugas pokok sesuai aturan. ”Untuk menjaga lingkungan wilayah Jakarta Barat aman dan tertib.” Perlu dilakukan koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait, tambah Walikota.

Kapolrestro Jakarta Barat Kombes Pol M. Fadil Imran mengatakan bersama-sama kita menjaga wilayah Jakarta Barat agar aman dan kondusif. “Kondisi seperti ini agar dapat dipertahankan karena damai itu indah,” ujarnya. Menurutnya, kalau sampai terjadi bentrokan di Jakarta Barat biasanya hanya karena masalah kecil seperti sengketa penguasaan tanah, lahan parkir, soal pribadi, atau soal lalu lintas. Menyinggung masalah narkoba, Kapolres mengajak semua pihak untuk bersama-sama memeranginya. “Narkoba itu musuh kita bersama yang harus kita perangi. Kalau dulu kita memerangi penjajah Belanda, kita sekarang memerangi narkoba,” tandasnya.

Kapolres berpesan ke seluruh Babinkamtibmas agar lebih rajin lagi bersilaturahmi kepada tokoh masyarakat, tokoh agama atau ormas yang ada di wilayah masing-masing. Sesuai ketentuan selama Ramadhan tempat hiburan tertentu pada jam tertentu harus tutup. ”Kalau ada tempat hiburan yang berani melanggar ketentuan akan ditindak,” tegasnya. Selain itu pihaknya juga meminta bantuan dari masyarakat untuk menjaga keamanan selama bulan Ramadhan. “Polisi tak ada artinya, tanpa bantuan dari masyarakat.”

Dandim 0503/JB Letkol Arm Eric Christian Simanjuntak menambahkan kondisi keamanan di Jakarta Barat saat ini kondusif. “Jakarta Barat selama ini aman. Di Jakarta Barat paling enak, nyaman tak terjadi gangguan keamanan,” ujarnya. Dikatakan, di tengah masyarakat  pasti terjadi gesekan namun yang terjadi di Jakarta Barat segera dapat diatasi. Untuk menjaga keamanan lingkungan seperti sistem keamanan keliling (siskamling), lanjutnya, harus dimulai dari diri lingkungan yang kecil mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. “Kita boleh mempunyai keinginan tapi jangan memaksakan kehendak. Kita menganut demokratis bukan anarkis,” tandasnya.

Dandim juga menegaskan narkoba itu musuh bersama. Masyarakat jangan hanya berkoar tapi turut membantu menanggulangi ancaman narkoba. “Jangan sampai malah masyarakat misalnya ada anggota ormas yang jadi pemakai narkoba, ‘NO DRUG’ jangan hanya jadi slogan,” imbuhnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakbar, I Made Suarnawan juga menyinggung masalah narkoba. Diingatkan agar masyarakat jangan sampai terjerat dengan perkara narkoba karena ancaman hukumannya sangat berat bahkan bisa hukuman mati. Diminta masyarakat menghindari perbuatan yang melanggar hukum terutama masalah narkoba karena kalau sudah terkena narkoba sulit untuk diobati. “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujarnya.